Ⅰ.Apa itu pengujian non-destruktif?
Secara umum, pengujian non-destruktif menggunakan karakteristik suara, cahaya, listrik, dan magnet untuk mendeteksi lokasi, ukuran, kuantitas, sifat, dan informasi terkait lainnya dari cacat dekat permukaan atau internal pada permukaan material tanpa merusak material itu sendiri. Pengujian non-destruktif bertujuan untuk mendeteksi status teknis material, termasuk apakah material tersebut memenuhi syarat atau memiliki sisa masa pakai, tanpa memengaruhi kinerja material di masa mendatang. Metode pengujian non-destruktif yang umum meliputi uji ultrasonik, uji elektromagnetik, dan uji partikel magnetik, di antaranya Uji Ultrasonik merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan.
2.Lima metode pengujian non-destruktif yang umum:
Uji Ultrasonik adalah metode yang memanfaatkan karakteristik gelombang ultrasonik untuk merambat dan memantul dalam material guna mendeteksi cacat internal atau benda asing. Metode ini dapat mendeteksi berbagai cacat, seperti retak, pori-pori, inklusi, kelonggaran, dll. Deteksi cacat ultrasonik cocok untuk berbagai material, dan juga dapat mendeteksi ketebalan material, seperti logam, non-logam, material komposit, dll. Metode ini merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan dalam pengujian non-destruktif.
Mengapa pelat baja tebal, pipa berdinding tebal dan batang bundar berdiameter besar lebih cocok untuk uji UT?
① Semakin tebal bahan, maka kemungkinan terjadinya cacat internal seperti pori-pori dan retakan akan semakin besar.
②Tempa diproduksi melalui proses penempaan, yang dapat menimbulkan cacat seperti pori-pori, inklusi, dan retakan di dalam material.
③Pipa berdinding tebal dan batang bundar berdiameter besar biasanya digunakan pada struktur teknik yang menuntut atau situasi dengan tekanan tinggi. Uji UT dapat menembus jauh ke dalam material dan menemukan kemungkinan cacat internal, seperti retakan, inklusi, dll., yang sangat penting untuk memastikan integritas dan keamanan struktur.
2. Definisi Uji Penetran
Skenario yang berlaku untuk Tes UT dan Tes PT
Uji UT cocok untuk mendeteksi cacat internal material, seperti pori-pori, inklusi, retakan, dll. Uji UT dapat menembus ketebalan material dan mendeteksi cacat di dalam material dengan memancarkan gelombang ultrasonik dan menerima sinyal pantulan.
Uji PT cocok untuk mendeteksi cacat permukaan pada permukaan material, seperti pori-pori, inklusi, retakan, dll. Pengujian PT mengandalkan penetrasi cairan ke dalam retakan atau cacat permukaan dan menggunakan pengembang warna untuk menampilkan lokasi dan bentuk cacat.
Uji UT dan uji PT memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam aplikasi praktis. Pilih metode pengujian yang tepat sesuai dengan kebutuhan pengujian dan karakteristik material yang berbeda untuk mendapatkan hasil pengujian yang lebih baik.
3. Uji Arus Eddy
(1)Pengantar Tes ET
Uji ET menggunakan prinsip induksi elektromagnetik untuk mendekatkan kumparan uji berarus bolak-balik ke benda kerja konduktor guna menghasilkan arus eddy. Berdasarkan perubahan arus eddy, sifat dan status benda kerja dapat disimpulkan.
(2)Keuntungan Tes ET
Uji ET tidak memerlukan kontak dengan benda kerja atau media, kecepatan deteksinya sangat cepat, dan dapat menguji bahan non-logam yang dapat menimbulkan arus eddy, seperti grafit.
(3)Keterbatasan Tes ET
Alat ini hanya dapat mendeteksi cacat permukaan pada bahan konduktif. Saat menggunakan kumparan tipe tembus untuk ET, mustahil untuk menentukan lokasi spesifik cacat pada kelilingnya.
(4)Biaya dan manfaat
ET Test memiliki peralatan sederhana dan pengoperasian yang relatif mudah. Tidak memerlukan pelatihan yang rumit dan dapat dengan cepat melakukan pengujian langsung di lokasi.
Prinsip dasar uji PT: setelah permukaan bagian dilapisi dengan pewarna fluoresen atau pewarna berwarna, penetran dapat menembus ke dalam cacat bukaan permukaan di bawah periode aksi kapiler; setelah menghilangkan kelebihan penetran pada permukaan bagian, bagian tersebut dapat Terapkan pengembang ke permukaan. Demikian pula, di bawah aksi kapiler, pengembang akan menarik penetran yang tertahan dalam cacat, dan penetran akan meresap kembali ke pengembang. Di bawah sumber cahaya tertentu (cahaya ultraviolet atau cahaya putih), jejak penetran pada cacat akan ditampilkan. , (fluoresensi kuning-hijau atau merah terang), sehingga mendeteksi morfologi dan distribusi cacat.
4. Pengujian Partikel Magnetik
"Pengujian Partikel Magnetik" adalah metode pengujian non-destruktif yang umum digunakan untuk mendeteksi cacat permukaan dan dekat permukaan pada material konduktif, terutama untuk mendeteksi retakan. Metode ini didasarkan pada respons unik partikel magnetik terhadap medan magnet, yang memungkinkan deteksi cacat bawah permukaan secara efektif.
5. UJI RADIOGRAFI
(1)Pengantar Tes RT
Sinar-X adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi sangat tinggi, panjang gelombang sangat pendek, dan energi tinggi. Sinar-X dapat menembus objek yang tidak dapat ditembus oleh cahaya tampak, dan mengalami reaksi kompleks dengan material selama proses penetrasi.
(2)Keuntungan Tes RT
Uji RT dapat digunakan untuk mendeteksi cacat internal material, seperti pori-pori, retakan inklusi, dll., dan juga dapat digunakan untuk mengevaluasi integritas struktural dan kualitas internal material.
(3)Prinsip Uji RT
Uji RT mendeteksi cacat di dalam material dengan memancarkan sinar-X dan menerima sinyal pantulan. Untuk material yang lebih tebal, uji UT merupakan cara yang efektif.
(4)Keterbatasan Tes RT
Uji RT memiliki beberapa keterbatasan. Karena panjang gelombang dan karakteristik energinya, sinar-X tidak dapat menembus material tertentu, seperti timbal, besi, baja tahan karat, dll.
Waktu posting: 12-Apr-2024